ANALISIS
SDM
PT.
POS INDONESIA (PERSERO)
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Dessri
Rahayu
1519200142
DOSEN
PENGAMPUH:
Charisma
Ayu Pramuditha, M.HRM
TAHUN
AJARAN 2016-2017
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Di
tengah situasi ekonomi yang tidak menentu ini, tentunya akan sulit bagi para
pencari kerja terutama dalam menghadapi MEA 2015 nanti. Bagi perusahaan yang
ingin mempertahankan karyawan mereka, ada baiknya untuk segera membuat strategi
pengembangan SDM. Hal ini penting untuk meningkatkan skill dan daya saing
mereka dalam bidang pekerjaan yang mereka geluti. Pengembangan SDM sejatinya
tidak boleh dilakukan secara sembarangan karena menyangkut kualitas SDM untuk
sebuah organisasi atau perusahaan. SDM yang berkualitas akan membantu
perusahaan agar menjadi lebih berkembang dan dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk
itu, ada beberapa strategi pengembangan SDM yang dapat dilakukan, salah satunya
dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyalurkan ide dan gagasan
mereka. Perusahaan harus mau lebih terbuka terhadap masukan yang datang dari
karyawan, karena selain dapat membuat mereka jadi lebih produktif dalam mencari
ide dan gagasan, juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi yang
mereka miliki. Strategi pengembangan SDM berikutnya adalah dengan pemberian
penghargaan sebagai bentuk apresiasi yang diberikan oleh perusahaan kepada
karyawannya. Pemberian penghargaan bagi karyawan berprestasi ini akan membuat
yang lain termotivasi, sehingga mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang
terbaik. Hal ini tentunya akan sangat menguntungkan bagi produktivitas
perusahaan. Pengembangan
SDM lebih banyak mengarah kepada skill, karena itu strategi pengembangan SDM
selanjutnya adalah dengan mengikutsertakan karyawan pada berbagai pelatihan.
Tidak cukup hanya satu, ada sekian banyak pelatihan karyawan yang bisa diikuti
untuk meningkatkan skill mereka, mulai dari pelatihan kepemimpinan, pelatihan
coaching, pelatihan soft skill, pelatihan motivasi, dan lain sebagainya. Ada pun
tujuan dan proses-proses SDM untuk perusahaan BUMN maupun Swasta. Berikut kita
mengetahui proses-proses SDM PT. Pos Indonesia (Persero)
1.2.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang dimaksud SDM?
2.
Bagaimana
sejarah PT. Pos Indonesia (Persero)?
3.
Bagaimana
Analisis PT. Pos Indonesia (Persero)?
4.
Bagaimana
proses-proses SDM PT. Pos Indonesia (Persero)?
1.3.
Tujuan
Pembahasan
1.
Memahami
pengertian SDM
2.
Mengetahui
latar belakang PT. Pos Indonesia (Persero)
3.
Memahami
kekuatan dan kelemahan PT. Pos Indonesia (Persero).
4.
Mengetahui
proses-proses SDM di PT. Pos Indonesia (Persero)
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian SDM
Secara umum, pengertian sumber
daya manusia dapat dibagi menjadi dua, yakni sumber daya manusia secara makro
dan mikro. Pengertian sumber daya manusia makro adalah jumlah penduduk usia
produktif yang ada di sebuah negara, sedangkan pengertian sumber daya manusia
mikro lebih mengerucut pada individu yang bekerja pada sebuah institusi. Sementara
itu, pengertian sumber daya manusia menurut para ahli memiliki arti yang lebih
beragam. Menurut Malayu Hasibuan, sumber daya manusia merupakan kemampuan
terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Kemampuan sumber
daya manusia tidak dapat dilihat dari satu sisi saja, namun harus mencangkup
keseluruhan dari daya pikir dan juga daya fisiknya. Seorang karyawan misalnya,
sebagai sumber daya manusia yang bekerja di kantor, kemampuan pikir tentunya
harus ia gunakan untuk memecahkan segala persoalan pada pekerjaannya. Kegiatan
ini harus juga didukung dengan kemampuan fisiknya untuk bisa mengatasi rasa
lelah ketika harus duduk selama lebih kurang 8 jam menghadap komputer.
Hampir sama dengan Malayu Hasibuan,
Veithzal Rivai mendefinisikan sumber daya manusia sebagai seorang yang siap,
mau dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi. Setiap
organisasi atau perusahaan tentunya memiliki tujuan yang berbeda-beda, maka
dari itu kemampuan sumber daya manusia yang dibutuhkan pun akan berbeda pada
tiap-tiap perusahaan. Meskipun kemampuan sumber daya manusia bersifat
fleksibel, namun kata-kata ‘siap’ dan ‘mau’ dari definisi Rivai di atas harus
menjadi poin yang digarisbawahi. Sebaik apapun kemampuan sumber daya manusia
tidak akan mampu menghasilkan output maksimal jika kemampuannya tersebut tidak
bersifat praktis atau dengan kata lain ‘tidak siap pakai’. Selain itu,
kemampuan juga tidak akan berarti apa-apa jika individu sebagai sumber daya manusia
dalam sebuah perusahaan tidak mau memberikan sumbangan usahanya di tempat
tersebut.
Masih menurut Veithzal Rivai,
sumber daya manusia ia sebut sebagai salah satu unsur masukan (input) yang
nantinya akan diubah menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa untuk
mencapai tujuan perusahaan. Sebagai input, sumber daya manusia tidak dapat
menjadi unsur tunggal, melainkan harus dikombinasikan pula bersama unsur
lainnya seperti modal, bahan, mesin, metode dan juga teknologi. Selain menurut
para ahli, terminologi sumber daya manusia juga telah didefinisikan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Pengertian sumber daya manusia menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses
produksi. Potensi sumber daya manusia berbeda-beda pada tiap individu. Untuk
bisa mengembangkan potensi sumber daya manusia yang berbeda-beda tersebut,
dibutuhkan suatu sistem manajemen unik yang dinamakan manajemen sumber daya
manusia.
2.2. Sejarah PT. Pos Indonesia (Persero)
Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu
panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh
Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan
tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka
yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari
dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban
peran dan fungsi pelayanan kepada publik.Setelah Kantorpos Batavia didirikan,
maka empat tahun kemudian didirikan Kantorpos Semarang untuk mengadakan
perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat
pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan
Pekalongan. Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai
dari Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh
seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya
lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi
hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi berkembang
sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro
yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan
dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17
tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas
dengan nama PT Pos Indonesia (Persero). Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia
kini telah mampu menunjukkan kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan
Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang
mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen
kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan
940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan
informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki
lebih dari 3.800 Kantorpos online, serta dilengkapi electronic mobile pos di
beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain
secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah
processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi
dengan akurat.
2.3. Analisis SWOT PT. Pos
Indonesia (Persero)
SWOT
merupakan singkatan dari Strenght ( kekuatan ), Weakness ( kelemahan ),
Opportunity ( peluang ), Threat ( ancaman ). Strenght adalah kekuatan yang
dimiliki sebuah perusahaan. Kekuatan yang dimaksud adalah suatu kelebihan yang
dimiliki perusahaan dalam mengelola kinerja perusahaannya. Antara lain kekuatan
dalam mengolah input (SDA, SDM, modal, dan manajemen ) untuk menghasilkan
output yang bernilai tinggi serta dapat bersang di dunia bisnis. Weakness
adalah kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan. Dalam hal ini setiap
perusahaan harus mampu meminimalkan dampak kelemahan yang mereka miliki
terhadap kinerja perusahaan. Mereka juga harus mampu menindaklanjuti kelemahan
yang mereka miliki agar dapat menemukan solusi dan strategi yang jitu untuk
menembus pasar. Opportunity adalah peluang perusahaan untuk meningkatkan daya
saing serta untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pemenuhan kebutuhan
berupa produk-produk yang berkualitas di pasaran. Peluang ini juga digunakan
untuk memperluas jaringan pemasaran produk yang mereka hasilkan. Threat adalah
ancaman bagi perusahaan baik itu dari luar maupun dari dalam. Ancaman yang
datang dari dalam dapat berupa adanya perpecahan yang timbul akibat suatu
perbedaan tujuan dan pandangan antara satu divisi dengan divisi lain atau salah
paham antar individu atau kelompok dalam sebuah organisasi perusahaan. Ancaman
yang datang dari luar dapat berupa penilaian seputar dimensi makro,
faktor-faktor ekonomi ( naik turunnya harga bahan baku, krisis ekonomi ),
sosial budaya, pasar, biaya, pesaing, pelanggan, pemerintah, politik dan
teknologi.
Strenght
( kekuatan )
PT.
Pos Indonesia berkomitmen untuk memberikan solusi terhadap permasalahan fungsi
logistik pelanggan, dengan kerangka kerja yang bersinergi dan bekerjasama untuk
mencapai tujuan. Kepercayaan dan kejujuran, saling menghargai, professional
adalah budaya yang diterapkan oleh PT. Pos Indonesia. Strategi PT. Pos
Indonesia terfokus pada penciptaan nilai tambah bagi pelanggan melalui
penurunan harga, peningkatan layanan, implementasi yang lebih cepat dan
fleksibel. Management pada PT. Pos Indonesia adalah Management Unit Bisnis
Total LogistikStrategic diarahkan pada sebuah institusi yang dedicated dan
fokus dengan orientasi utama pada Total Solution kepada customer. Organisasi
akan dikelola sebagai strategic business unit ( SBU) PT Pos Indonesia yang
mengedepankan prinsip-prinsip pengelolaan bisnis secara professional. Sumber
daya yang dapat digunakan sepenuhnya sumber daya dan kekuatan ( comparative
advantages) yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia ( Persero) dengan keunggulan
pada pengelolaan yang focus dan dedicated. Sumber daya manusia yang dimiliki
oleh Unit Bisnis Total Logistik adalah mereka yang sudah terpilih ( selected
people) yang telah mendapatkan berbagai pelatihan dan benchmark di bidang
Supply Chain Management, Integrated Logistics, Freight, dan Warehousing.
Pengalaman selama bertahun-tahun mengelola bisnis pos dengan kompetensi pada
saluran distribusi juga merupakan kekuatan yang diyakini mampu memberikan nilai
tambah. Kapasitas produksi yang dimiliki selain gedung, tanah, dan kendaraan
yang tersebar di seluruh Indonesia juga diperkuat dengan koneksi virtual dan
kesisteman jaringan yang sangat kuat antar satu node dengan node lainnya yang
hingga saat ini mungkin sulit disamai oleh pihak manapun juga. Jaringan layanan
PT. Pos Indonesia adalah jaringan layanan yang berbasis kepada pelanggan.
Secara channel of distribution, maka jaringan meliputi seluruh pelosok
Indonesia yang meliputi tidak kurang dari 4.828 unit titik layanan tetap (
gedung kantor) dan 39.434 titik simpul distribusi. Freight Forwarding akan
dibangun dengan system konsolidasi dengan jumlah main hub sebanyak 4 buah yang
terletak di Batam, Jakarta Tanjung Priuk , Jakarta Sukarno-Hatta, dan Denpasar.
Titik konsolidasi terletak di kota-kota Medan, Batam, Jakarta, Bandung,
Semarang, Yogya, Solo, Surabaya, Makassar, dan Denpasar. Memberikan layanan
jasa ogistik secara paripurna dan customized yang senantiasa dapat
diintegrasikan kepada klien meliputi:
1.
Integrated
Logistics : Adalah sebuah konsep layanan Total Logistics yang memungkinkan
penanganan sebuah produk mulai dari hulu hingga hilir ( from tree to toilet)
yang berbasis pada konsep supply chain management ( scm) . Konsep pelayanan ini
memadukan tiga bidang bisnis logistic yaitu warehousing, Freight Forwarding dan
Transporting.
2.
Freight Forwarding : Adalah sebuah konsep
pelayanan yang diberikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan ( consignee)
mulai dari pengurusan dokumen hingga penanganan pengiriman barang mereka.
3.
Transporting : Adalah suatu bentuk jasa
trucking yang dibutuhkan customer untuk memindahkan kiriman dari satu tempat (
pabrikasi) ke distribution center ( DC) atau langsung ke retailer ( Point To
Point) .
4.
Warehousing
: Adalah jasa layanan Distribution Center yang di dalamnya terdapat aktivitas
Cross Docking, Inventory, Product Marking & Labeling, Selected
Manufacturing Activities dengan dukungan IT System yang appropriate.
5.
Kemitraan
yang menjadi salah satu pilar key success factor akan di arahkan pada
penciptaan nilai tambah bagi customer. Kemitraan dengan pihak eksternal akan
dibangun dengan beberapa provider ( 3PL Logistics) yang bonafide dengan prinsip
win-win solution. Sedangkan kemitraan internal akan dibangun dengan prinsip
bundling services.
Weakness ( kelemahan )
1.
Kurangnya
iklan publikasi untuk informasi produk, karena kebanyakan masyarakat Indonesia
masih belum paham dengan cara kerja atau pun mekanisme dari produk – produk
yang ada dalam PT POS INDONESIA sehingga konsumen enggan dalam menggunakan
produk yang telah ada.
2.
Kebanyakan
produk – produk inovasi baru PT POS INDONESIA masih digunakan oleh masyarakat
menengah ke atas contohnya seperti mail online, terbatasnya jaringan online di
masyarakat itulah yang jadi hambatan karena tidak semua orang memiliki jaringan
internet.
3.
Masyarakat
Indonesia masih belum percaya dengan keamanan informasi di Indonesia karena
banyaknya problem dan tragedy yang terjadi belakangan ini di dalam negeri. Oleh
sebab itu meyakinkan dan memberikan
keamanan informasi produk – produk PT POS INDONESIA adalah tugas utama agar
masyarakat kembali percaya dan tidak takut tentang hal hack system yang sedang
marak belakangan ini.
Opportunity ( peluang )
Jasa
antaran lebih cepat dan terpercaya di dalam negeri atau secara terbatas ke luar
negeri melalui kerja sama dengan pemainpemain besar, seperti yang dilakukan
U.S. Postal Service dengan DHL dan FedEx.
Threat ( ancaman )
Teknologi informasi memang bisa menjadi enabler bagi
kemajuan perusahaan. Namun, di sisi lain, juga kerap membawa instabilitas
terhadap bisnis satu perusahaan. Maraknya penggunaan Internet dan mobile phone
yang mendorong komunikasi lisan melalui telepon atau tertulis (e-mail dan SMS)
yang berdampak pada bisnis jasa pengiriman pos.
Di
luar itu, masih ada masalah lain yang menurutnya mengganggu kinerja
perusahaannya. Persepsi sebagai perusahaan negara, diakuinya, membuat SDM
menjadi kurang berjiwa kompetitif. Kemapanan status sebagai pegawai BUMN dan
pemain tunggal di bisnis jasa pengiriman surat dan logistik sangat kuat di
benak karyawan. Citra demikian berdampak negatif terhadap etos kerja karyawan
yang berjumlah hampir 26 ribu orang. Dalam mencari dan menangkap berbagai
peluang bisnis yang bisa menjadi sumber pendapatan perusahaan, karyawan lebih
banyak bersikap menunggu dibandingkan menjemput bola. Tak heran jika jiwa
entrepreneurship di sini tidak berkembang dengan baik. Hal ini membuat PT. Pos
Indonesia menjadi tidak aware dan kurang sigap dalam mengantisipasi
perkembangan dan persaingan di bisnis sejenis.
2.4. Proses- Proses SDM
Proses adalah metode atau cara
sistematis dalam melakukan atau menangani suatu kegiatan. Untuk memperoleh,
mempertahankan, dan mengembangkan sumber daya manusia yang potensial,
perusahaan harus melakukan serangkaian proses manajemen sumber daya manusia
yang dimulai dari tahap perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi, perjanjian kerja,
orientasi dan penempatan, pelatihan dan pengembangan karyawan, penilaian
kinerja, imbal jasa sampai dengan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Ada
pun proses SDM yang terdapat pada PT. Pos Indonesia (Persero)
Ø Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan merupakan langkah
awal yang sangat menentukan keberhasilan organisasi. Perencanaan yang kurang
baik sama saja dengan membuat rencana untuk gagal. Adapun perencanaan sumber
daya manusia merupakan proses di mana manajer memastikan bahwa mereka memiliki
jumlah dan jenis orang-orang yang tepat di tempat serta waktu yang juga tepat. Melalui
perencanaan, organisasi bisa menghindarkan diri dari kekurangan dan kelebihan
personel yang mendadak.
Ø Pada PT. Pos Indonesia memiliki
sistem penetapan SDM. Berbagai bentuk struktur organisasi memiliki ciri khusus
maupun memiliki kelebihan serta kekurangan. Satu langkah penting yang harus
dilakukan oleh pelaksana fungsi SDM, karena merupakan muara dari beragam tugas
dan informasi yang dapat digunakan untuk melaksanakan fungsi-fungsi SDM,
seperti perekrutan, seleksi, pelatihan, konpensasi, dan evaluasi kerja setiap
departemen.
Ø Rekrutmen
Dalam proses rekrutmen,
perusahaan dapat menggunakan dua sumber, yaitu sumber internal dan sumber
eksternal. Beberapa perusahaan mempunyai
kebijakan promotion from within, yaitu mengutamakan pengisian jabatan yang
lowong dengan memprioritaskan promosi kepada karyawan internal perusahaan.
Namun, sebenarnya mekanismenya tidak hanya promosi, tetapi juga rotasi dan
demosi. Kalau promosi merupakan kenaikan jabatan, sedangkan rotasi adalah
perpindahan jabatan pada level yang sama, dan demosi adalah penurunan jabatan.
Ø
PT.
Pos Indonesia (Persero) melakukan rekrutmen dengan persyaratan tertentu.
Seperti;
·
Warga
Negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk.
·
Pendidikan
min. S1
·
Berasal
dari jurusan :
·
Akuntansi
·
Teknik
Informatika
·
Manajemen
·
Komunikasi
·
Hukum
·
Hubungan
Internasional
·
Administrasi
Bisnis
·
Psikologi
·
MIPA
·
Teknik
Industri
·
Studi
Pembangunan
·
Teknik
Sipil
·
IPK
min. 2.70
·
Diutamakan
memiliki pengalaman kerja di Bidang Perbankan, Bidang Logistik, Bidang Kurir,
Bidang Ritel minimal 2 tahun.
·
Usia
pada tanggal 1 November 2016tidak lebih dari 30 tahun.
·
Bersedia
mematuhi seluruh ketentuan rekrutmen.
·
Memiliki
Surat Keterangan Tata Cara Pendaftaran Kepolisian (SKCK) dan Surat Keterangan
Bebas Narkoba.
·
Sehat
jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter.
·
Bersedia
ditempatkan di unit kerja PT Pos Indonesia (Persero) di seluruh wilayah
Republik Indonesia dengan membuat Surat Pernyataan.
·
Bagi
pelamar berstatus bujangan bersedia tidak menikah selama masa program
pembelajaran dengan membuat Surat Pernyataan.
Ø Seleksi
Setelah memiliki sejumlah
kandidat, langkah selanjutnya dalam proses manajemen sumber daya manusia adalah
seleksi, yaitu menyaring para pelamar kerja untuk menentukan siapa yang paling
memenuhi kualifikasi atas pekerjaan tersebut.
Ø PT. Pos Indonesia melakukan
seleksi berdasarkan ketentuan-ketentuan
Ø Tes Administrasi
PT.
Pos Indonesia melakukan tes kepada calon karyawan dengan melihat apakah calon
karyawan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.
Ø Tes Psikotes
Tes
psikotes merupakan sebuah tahapan yang digunakan oleh para psikolog yang
tentunya diberikan mandat oleh PT. Pos Indonesia untuk mendapatkan berbagai
macam informasi mengenai kondisi psikologis dari seseorang yang merupakan calon
pegawai ataupun karyawan tersebut.
Ø Tes Kesehatan
PT.
Pos Indonesia melakukan tes kesehatan kepada calon karyawan agar mendapatkan
karyawan yang sehat jasmani dan rohani.
Ø Tes Wawancara
PT.
Pos Indonesia melakukan tes wawancara terhadap calon karyawan agar mendapatkan
informasi tentang calon karyawan.
Ø Perjanjian
Kerja
Setelah proses seleksi, tahap
berikutnya yaitu masuk dalam proses perikatan yang dilakukan melalui perjanjian
kerja antara karyawan dan perusahaan.
Ø
PT. Pos Indonesia melakukan perjanjian kerja
dengan kedua pihak. Yang mana perjanjian tersebut terdapat penempatan kerja,
hak dan kewajiban karyawan, dll.
Ø Orientasi
Dan Penempatan
Adapun penempatan karyawan baru
merupakan serah terima karyawan baru kepada unit kerja yang membutuhkan dan
kepada pimpinan langsung. Dengan demikian, calon karyawan itu akan dapat
mengerjakan tugas-tugasnya pada jabatan bersangkutan.
Ø Sebelum melakukan tes PT. Pos
Indonesia mengimpormasikan bahwa calon karyawan bersedia menempati jabatan di
sesuai wilayah yang telah di tentukan.
6. Pelatihan
Pelatihan (training) merupakan
suatu proses yang sistematis untuk mengubah perilaku tertentu dari tenaga kerja
agar selaras dengan pencapaian tujuan perusahaan. Pelatihan ditujukan untuk
meningkatkan keahlian (skill) dan kemampuan (abilities) untuk mengerjakan tugas
saat ini dan membantu tenaga kerja untuk menguasai keahlian dan kemampuan
tertentu yang dibutuhkan. Sedangkan pengembangan lebih ditujukan untuk
meningkatkan keahlian konseptual dan pengembangan pribadi yang dibutuhkan
manajer untuk menempati jabatan yang lebih tinggi di masa mendatang.
Ø Setelah ditempatkan calon
karyawan pada posisi masing-masing PT. Pos melakukan pelatihan untuk calon
karyawan. Yang mana pelatihan terdapat bagaimana karyawan dapat menyelesaikan
tugas-tugas sesuai pada jabatan masing-masing.
7. Penilaian
Kerja
Ø Setelah karyawan diterima,
ditempatkan, dan dipekerjakan maka tugas manajer selanjutnya adalah melakukan
penilaian prestasi karyawan. Penilaian kinerja di antaranya dilakukan untuk
memberikan umpan balik kepada karyawan sebagai upaya memperbaiki kinerja
karyawan dan organisasi.
Ø PT. Pos Indonesia melakukan
penilaian kinerja karyawan agar dapat menentukan langkah selanjutnya agar
karyawan dapat berkerja lebih baik.
8. Imbalan
Jasa
Imbal jasa sering kali dikaitkan dengan kompensasi
dan tunjangan. Agar tenaga kerja dapat terus menerus memberikan kontribusi yang
positif bagi perusahaan, tenaga kerja tersebut harus diberikan kompensasi yang
sepadan atas kinerja yang telah mereka tunjukkan.
Ø PT. Pos Indonesia memberikan
suatu imbalan jasa dengan bertujuan meningkatkandan memotivasikan kinerja
karyawan menjadi baik.
9. Pemberhentian
1.
Pemutusan Hubungan Kerja
Sementara
Ø PT. Pos Indonesia memberikan cuti
kepada karyawan dengan alasan tertentu.
2.
Pemutusan Hubungan Kerja Permanen
Ø PT. Pos Indonesia memutuskan
hubungan kerja untuk selamanya terhadap karyawan dengan alasan usia karyawan,
kinerja karyawan, terjadinya krisis moneter.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Manajemen sumber daya manusia
merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh tenaga kerja yang tepat sesuai dengan
kebutuhan baik dari segi kuantitas maupun kualitas sehingga mempermudah dalam
pencapaian suatu tujuan bersama.
Peranan
manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi PT. Pos Indonesia, karena
sasarannya tidak lagi terbatas pada menjamin kepatuhan para anggota organisasi
kepada ketentuan-ketentuan di bidang kepegawaian, melainkan diarahkan kepada
maksimalisasi kontribusi yang mungkin diberikan oleh setiap orang ke arah
tercapainya tujuan organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Manajemen
sumber daya manusia memiliki dua fungsi, diantaranya fungsi managerial dan
fungsi operasional yang masing-masing terdiri dari mengatur, merencanakan,
pengorganisasian, memimpin serta mengendalikan manusia yang merupakan asset
penting bagi perusahaan. Sedangkan sebagai fungsi operasional karyawan termasuk
pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan
hubungan kerja.
Untuk
memperoleh, mempertahankan, dan mengembangkan sumber daya manusia yang
potensial, PT. Pos Indonesia harus melakukan serangkaian proses manajemen
sumber daya manusia yang dimulai dari tahap perencanaan SDM, rekrutmen,
seleksi, perjanjian kerja, orientasi dan penempatan, pelatihan dan pengembangan
karyawan, penilaian kinerja, imbal jasa sampai dengan pemutusan hubungan kerja
(PHK).
DAFTAR
PUSTAKA
http://sitikhoeriyah-waktunyaberbagi.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-tujuan-fungsi-dan-proses.html