Sabtu, 14 Januari 2017

ANALISIS SDM
PT. POS INDONESIA (PERSERO)





D
I
S
U
S
U
N



OLEH:
Dessri Rahayu
1519200142

DOSEN PENGAMPUH:
Charisma Ayu Pramuditha, M.HRM

TAHUN AJARAN 2016-2017




BAB I
PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang

Di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu ini, tentunya akan sulit bagi para pencari kerja terutama dalam menghadapi MEA 2015 nanti. Bagi perusahaan yang ingin mempertahankan karyawan mereka, ada baiknya untuk segera membuat strategi pengembangan SDM. Hal ini penting untuk meningkatkan skill dan daya saing mereka dalam bidang pekerjaan yang mereka geluti. Pengembangan SDM sejatinya tidak boleh dilakukan secara sembarangan karena menyangkut kualitas SDM untuk sebuah organisasi atau perusahaan. SDM yang berkualitas akan membantu perusahaan agar menjadi lebih berkembang dan dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk itu, ada beberapa strategi pengembangan SDM yang dapat dilakukan, salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyalurkan ide dan gagasan mereka. Perusahaan harus mau lebih terbuka terhadap masukan yang datang dari karyawan, karena selain dapat membuat mereka jadi lebih produktif dalam mencari ide dan gagasan, juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki. Strategi pengembangan SDM berikutnya adalah dengan pemberian penghargaan sebagai bentuk apresiasi yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya. Pemberian penghargaan bagi karyawan berprestasi ini akan membuat yang lain termotivasi, sehingga mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik. Hal ini tentunya akan sangat menguntungkan bagi produktivitas perusahaan. Pengembangan SDM lebih banyak mengarah kepada skill, karena itu strategi pengembangan SDM selanjutnya adalah dengan mengikutsertakan karyawan pada berbagai pelatihan. Tidak cukup hanya satu, ada sekian banyak pelatihan karyawan yang bisa diikuti untuk meningkatkan skill mereka, mulai dari pelatihan kepemimpinan, pelatihan coaching, pelatihan soft skill, pelatihan motivasi, dan lain sebagainya. Ada pun tujuan dan proses-proses SDM untuk perusahaan BUMN maupun Swasta. Berikut kita mengetahui proses-proses SDM PT. Pos Indonesia (Persero)

1.2.         Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud SDM?
2.      Bagaimana sejarah PT. Pos Indonesia (Persero)?
3.      Bagaimana Analisis PT. Pos Indonesia (Persero)?
4.      Bagaimana proses-proses SDM PT. Pos Indonesia (Persero)?

1.3.         Tujuan Pembahasan

1.      Memahami pengertian SDM
2.      Mengetahui latar belakang PT. Pos Indonesia (Persero)
3.      Memahami kekuatan dan kelemahan PT. Pos Indonesia (Persero).
4.      Mengetahui proses-proses SDM di PT. Pos Indonesia (Persero)




BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian SDM
                 
          Secara umum, pengertian sumber daya manusia dapat dibagi menjadi dua, yakni sumber daya manusia secara makro dan mikro. Pengertian sumber daya manusia makro adalah jumlah penduduk usia produktif yang ada di sebuah negara, sedangkan pengertian sumber daya manusia mikro lebih mengerucut pada individu yang bekerja pada sebuah institusi. Sementara itu, pengertian sumber daya manusia menurut para ahli memiliki arti yang lebih beragam. Menurut Malayu Hasibuan, sumber daya manusia merupakan kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Kemampuan sumber daya manusia tidak dapat dilihat dari satu sisi saja, namun harus mencangkup keseluruhan dari daya pikir dan juga daya fisiknya. Seorang karyawan misalnya, sebagai sumber daya manusia yang bekerja di kantor, kemampuan pikir tentunya harus ia gunakan untuk memecahkan segala persoalan pada pekerjaannya. Kegiatan ini harus juga didukung dengan kemampuan fisiknya untuk bisa mengatasi rasa lelah ketika harus duduk selama lebih kurang 8 jam menghadap komputer.
Hampir sama dengan Malayu Hasibuan, Veithzal Rivai mendefinisikan sumber daya manusia sebagai seorang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi. Setiap organisasi atau perusahaan tentunya memiliki tujuan yang berbeda-beda, maka dari itu kemampuan sumber daya manusia yang dibutuhkan pun akan berbeda pada tiap-tiap perusahaan. Meskipun kemampuan sumber daya manusia bersifat fleksibel, namun kata-kata ‘siap’ dan ‘mau’ dari definisi Rivai di atas harus menjadi poin yang digarisbawahi. Sebaik apapun kemampuan sumber daya manusia tidak akan mampu menghasilkan output maksimal jika kemampuannya tersebut tidak bersifat praktis atau dengan kata lain ‘tidak siap pakai’. Selain itu, kemampuan juga tidak akan berarti apa-apa jika individu sebagai sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan tidak mau memberikan sumbangan usahanya di tempat tersebut.
Masih menurut Veithzal Rivai, sumber daya manusia ia sebut sebagai salah satu unsur masukan (input) yang nantinya akan diubah menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa untuk mencapai tujuan perusahaan. Sebagai input, sumber daya manusia tidak dapat menjadi unsur tunggal, melainkan harus dikombinasikan pula bersama unsur lainnya seperti modal, bahan, mesin, metode dan juga teknologi. Selain menurut para ahli, terminologi sumber daya manusia juga telah didefinisikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pengertian sumber daya manusia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Potensi sumber daya manusia berbeda-beda pada tiap individu. Untuk bisa mengembangkan potensi sumber daya manusia yang berbeda-beda tersebut, dibutuhkan suatu sistem manajemen unik yang dinamakan manajemen sumber daya manusia.
       
2.2.  Sejarah PT. Pos Indonesia (Persero)

          Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik.Setelah Kantorpos Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantorpos Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan. Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero). Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki lebih dari 3.800 Kantorpos online, serta dilengkapi electronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat.

2.3. Analisis SWOT PT. Pos Indonesia (Persero)

                        SWOT merupakan singkatan dari Strenght ( kekuatan ), Weakness ( kelemahan ), Opportunity ( peluang ), Threat ( ancaman ). Strenght adalah kekuatan yang dimiliki sebuah perusahaan. Kekuatan yang dimaksud adalah suatu kelebihan yang dimiliki perusahaan dalam mengelola kinerja perusahaannya. Antara lain kekuatan dalam mengolah input (SDA, SDM, modal, dan manajemen ) untuk menghasilkan output yang bernilai tinggi serta dapat bersang di dunia bisnis. Weakness adalah kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan. Dalam hal ini setiap perusahaan harus mampu meminimalkan dampak kelemahan yang mereka miliki terhadap kinerja perusahaan. Mereka juga harus mampu menindaklanjuti kelemahan yang mereka miliki agar dapat menemukan solusi dan strategi yang jitu untuk menembus pasar. Opportunity adalah peluang perusahaan untuk meningkatkan daya saing serta untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pemenuhan kebutuhan berupa produk-produk yang berkualitas di pasaran. Peluang ini juga digunakan untuk memperluas jaringan pemasaran produk yang mereka hasilkan. Threat adalah ancaman bagi perusahaan baik itu dari luar maupun dari dalam. Ancaman yang datang dari dalam dapat berupa adanya perpecahan yang timbul akibat suatu perbedaan tujuan dan pandangan antara satu divisi dengan divisi lain atau salah paham antar individu atau kelompok dalam sebuah organisasi perusahaan. Ancaman yang datang dari luar dapat berupa penilaian seputar dimensi makro, faktor-faktor ekonomi ( naik turunnya harga bahan baku, krisis ekonomi ), sosial budaya, pasar, biaya, pesaing, pelanggan, pemerintah, politik dan teknologi.
            Strenght ( kekuatan )
            PT. Pos Indonesia berkomitmen untuk memberikan solusi terhadap permasalahan fungsi logistik pelanggan, dengan kerangka kerja yang bersinergi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Kepercayaan dan kejujuran, saling menghargai, professional adalah budaya yang diterapkan oleh PT. Pos Indonesia. Strategi PT. Pos Indonesia terfokus pada penciptaan nilai tambah bagi pelanggan melalui penurunan harga, peningkatan layanan, implementasi yang lebih cepat dan fleksibel. Management pada PT. Pos Indonesia adalah Management Unit Bisnis Total LogistikStrategic diarahkan pada sebuah institusi yang dedicated dan fokus dengan orientasi utama pada Total Solution kepada customer. Organisasi akan dikelola sebagai strategic business unit ( SBU) PT Pos Indonesia yang mengedepankan prinsip-prinsip pengelolaan bisnis secara professional. Sumber daya yang dapat digunakan sepenuhnya sumber daya dan kekuatan ( comparative advantages) yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia ( Persero) dengan keunggulan pada pengelolaan yang focus dan dedicated. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Unit Bisnis Total Logistik adalah mereka yang sudah terpilih ( selected people) yang telah mendapatkan berbagai pelatihan dan benchmark di bidang Supply Chain Management, Integrated Logistics, Freight, dan Warehousing. Pengalaman selama bertahun-tahun mengelola bisnis pos dengan kompetensi pada saluran distribusi juga merupakan kekuatan yang diyakini mampu memberikan nilai tambah. Kapasitas produksi yang dimiliki selain gedung, tanah, dan kendaraan yang tersebar di seluruh Indonesia juga diperkuat dengan koneksi virtual dan kesisteman jaringan yang sangat kuat antar satu node dengan node lainnya yang hingga saat ini mungkin sulit disamai oleh pihak manapun juga. Jaringan layanan PT. Pos Indonesia adalah jaringan layanan yang berbasis kepada pelanggan. Secara channel of distribution, maka jaringan meliputi seluruh pelosok Indonesia yang meliputi tidak kurang dari 4.828 unit titik layanan tetap ( gedung kantor) dan 39.434 titik simpul distribusi. Freight Forwarding akan dibangun dengan system konsolidasi dengan jumlah main hub sebanyak 4 buah yang terletak di Batam, Jakarta Tanjung Priuk , Jakarta Sukarno-Hatta, dan Denpasar. Titik konsolidasi terletak di kota-kota Medan, Batam, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogya, Solo, Surabaya, Makassar, dan Denpasar. Memberikan layanan jasa ogistik secara paripurna dan customized yang senantiasa dapat diintegrasikan kepada klien meliputi:
1.      Integrated Logistics : Adalah sebuah konsep layanan Total Logistics yang memungkinkan penanganan sebuah produk mulai dari hulu hingga hilir ( from tree to toilet) yang berbasis pada konsep supply chain management ( scm) . Konsep pelayanan ini memadukan tiga bidang bisnis logistic yaitu warehousing, Freight Forwarding dan Transporting.
2.       Freight Forwarding : Adalah sebuah konsep pelayanan yang diberikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan ( consignee) mulai dari pengurusan dokumen hingga penanganan pengiriman barang mereka.

3.       Transporting : Adalah suatu bentuk jasa trucking yang dibutuhkan customer untuk memindahkan kiriman dari satu tempat ( pabrikasi) ke distribution center ( DC) atau langsung ke retailer ( Point To Point) .


4.      Warehousing : Adalah jasa layanan Distribution Center yang di dalamnya terdapat aktivitas Cross Docking, Inventory, Product Marking & Labeling, Selected Manufacturing Activities dengan dukungan IT System yang appropriate.

5.      Kemitraan yang menjadi salah satu pilar key success factor akan di arahkan pada penciptaan nilai tambah bagi customer. Kemitraan dengan pihak eksternal akan dibangun dengan beberapa provider ( 3PL Logistics) yang bonafide dengan prinsip win-win solution. Sedangkan kemitraan internal akan dibangun dengan prinsip bundling services.


            Weakness ( kelemahan )

1.      Kurangnya iklan publikasi untuk informasi produk, karena kebanyakan masyarakat Indonesia masih belum paham dengan cara kerja atau pun mekanisme dari produk – produk yang ada dalam PT POS INDONESIA sehingga konsumen enggan dalam menggunakan produk yang telah ada.

2.      Kebanyakan produk – produk inovasi baru PT POS INDONESIA masih digunakan oleh masyarakat menengah ke atas contohnya seperti mail online, terbatasnya jaringan online di masyarakat itulah yang jadi hambatan karena tidak semua orang memiliki jaringan internet.

3.      Masyarakat Indonesia masih belum percaya dengan keamanan informasi di Indonesia karena banyaknya problem dan tragedy yang terjadi belakangan ini di dalam negeri. Oleh sebab itu  meyakinkan dan memberikan keamanan informasi produk – produk PT POS INDONESIA adalah tugas utama agar masyarakat kembali percaya dan tidak takut tentang hal hack system yang sedang marak belakangan ini.

            Opportunity ( peluang )
            Jasa antaran lebih cepat dan terpercaya di dalam negeri atau secara terbatas ke luar negeri melalui kerja sama dengan pemainpemain besar, seperti yang dilakukan U.S. Postal Service dengan DHL dan FedEx.

            Threat ( ancaman )
            Teknologi informasi memang bisa menjadi enabler bagi kemajuan perusahaan. Namun, di sisi lain, juga kerap membawa instabilitas terhadap bisnis satu perusahaan. Maraknya penggunaan Internet dan mobile phone yang mendorong komunikasi lisan melalui telepon atau tertulis (e-mail dan SMS) yang berdampak pada bisnis jasa pengiriman pos.

            Di luar itu, masih ada masalah lain yang menurutnya mengganggu kinerja perusahaannya. Persepsi sebagai perusahaan negara, diakuinya, membuat SDM menjadi kurang berjiwa kompetitif. Kemapanan status sebagai pegawai BUMN dan pemain tunggal di bisnis jasa pengiriman surat dan logistik sangat kuat di benak karyawan. Citra demikian berdampak negatif terhadap etos kerja karyawan yang berjumlah hampir 26 ribu orang. Dalam mencari dan menangkap berbagai peluang bisnis yang bisa menjadi sumber pendapatan perusahaan, karyawan lebih banyak bersikap menunggu dibandingkan menjemput bola. Tak heran jika jiwa entrepreneurship di sini tidak berkembang dengan baik. Hal ini membuat PT. Pos Indonesia menjadi tidak aware dan kurang sigap dalam mengantisipasi perkembangan dan persaingan di bisnis sejenis.

2.4. Proses- Proses SDM
          Proses adalah metode atau cara sistematis dalam melakukan atau menangani suatu kegiatan. Untuk memperoleh, mempertahankan, dan mengembangkan sumber daya manusia yang potensial, perusahaan harus melakukan serangkaian proses manajemen sumber daya manusia yang dimulai dari tahap perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi, perjanjian kerja, orientasi dan penempatan, pelatihan dan pengembangan karyawan, penilaian kinerja, imbal jasa sampai dengan pemutusan hubungan kerja (PHK).
            Ada pun proses SDM yang terdapat pada PT. Pos Indonesia (Persero)
Ø  Perencanaan Sumber Daya Manusia

               Perencanaan merupakan langkah awal yang sangat menentukan keberhasilan organisasi. Perencanaan yang kurang baik sama saja dengan membuat rencana untuk gagal. Adapun perencanaan sumber daya manusia merupakan proses di mana manajer memastikan bahwa mereka memiliki jumlah dan jenis orang-orang yang tepat di tempat serta waktu yang juga tepat. Melalui perencanaan, organisasi bisa menghindarkan diri dari kekurangan dan kelebihan personel yang mendadak.
Ø  Pada PT. Pos Indonesia memiliki sistem penetapan SDM. Berbagai bentuk struktur organisasi memiliki ciri khusus maupun memiliki kelebihan serta kekurangan. Satu langkah penting yang harus dilakukan oleh pelaksana fungsi SDM, karena merupakan muara dari beragam tugas dan informasi yang dapat digunakan untuk melaksanakan fungsi-fungsi SDM, seperti perekrutan, seleksi, pelatihan, konpensasi, dan evaluasi kerja setiap departemen.

Ø  Rekrutmen

               Dalam proses rekrutmen, perusahaan dapat menggunakan dua sumber, yaitu sumber internal dan sumber eksternal. Beberapa  perusahaan mempunyai kebijakan promotion from within, yaitu mengutamakan pengisian jabatan yang lowong dengan memprioritaskan promosi kepada karyawan internal perusahaan. Namun, sebenarnya mekanismenya tidak hanya promosi, tetapi juga rotasi dan demosi. Kalau promosi merupakan kenaikan jabatan, sedangkan rotasi adalah perpindahan jabatan pada level yang sama, dan demosi adalah penurunan jabatan.
Ø  PT. Pos Indonesia (Persero) melakukan rekrutmen dengan persyaratan tertentu. Seperti;
       
·         Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk.
·         Pendidikan min. S1
·         Berasal dari jurusan :
·         Akuntansi
·         Teknik Informatika
·         Manajemen
·         Komunikasi
·         Hukum
·         Hubungan Internasional
·         Administrasi Bisnis
·         Psikologi
·         MIPA
·         Teknik Industri
·         Studi Pembangunan
·         Teknik Sipil
·         IPK min. 2.70
·         Diutamakan memiliki pengalaman kerja di Bidang Perbankan, Bidang Logistik, Bidang Kurir, Bidang Ritel minimal 2 tahun.
·         Usia pada tanggal 1 November 2016tidak lebih dari 30 tahun.
·         Bersedia mematuhi seluruh ketentuan rekrutmen.
·         Memiliki Surat Keterangan Tata Cara Pendaftaran Kepolisian (SKCK) dan Surat Keterangan Bebas Narkoba.
·         Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter.
·         Bersedia ditempatkan di unit kerja PT Pos Indonesia (Persero) di seluruh wilayah Republik Indonesia dengan membuat Surat Pernyataan.
·         Bagi pelamar berstatus bujangan bersedia tidak menikah selama masa program pembelajaran dengan membuat Surat Pernyataan.

Ø  Seleksi

               Setelah memiliki sejumlah kandidat, langkah selanjutnya dalam proses manajemen sumber daya manusia adalah seleksi, yaitu menyaring para pelamar kerja untuk menentukan siapa yang paling memenuhi kualifikasi atas pekerjaan tersebut.
Ø  PT. Pos Indonesia melakukan seleksi berdasarkan ketentuan-ketentuan
Ø  Tes Administrasi
PT. Pos Indonesia melakukan tes kepada calon karyawan dengan melihat apakah calon karyawan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.
Ø  Tes Psikotes
Tes psikotes merupakan sebuah tahapan yang digunakan oleh para psikolog yang tentunya diberikan mandat oleh PT. Pos Indonesia untuk mendapatkan berbagai macam informasi mengenai kondisi psikologis dari seseorang yang merupakan calon pegawai ataupun karyawan tersebut.
Ø  Tes Kesehatan
PT. Pos Indonesia melakukan tes kesehatan kepada calon karyawan agar mendapatkan karyawan yang sehat jasmani dan rohani.
Ø  Tes Wawancara
PT. Pos Indonesia melakukan tes wawancara terhadap calon karyawan agar mendapatkan informasi tentang calon karyawan.

Ø  Perjanjian Kerja
               Setelah proses seleksi, tahap berikutnya yaitu masuk dalam proses perikatan yang dilakukan melalui perjanjian kerja antara karyawan dan perusahaan.
Ø  PT. Pos Indonesia melakukan perjanjian kerja dengan kedua pihak. Yang mana perjanjian tersebut terdapat penempatan kerja, hak dan kewajiban karyawan, dll.

Ø  Orientasi Dan Penempatan

               Adapun penempatan karyawan baru merupakan serah terima karyawan baru kepada unit kerja yang membutuhkan dan kepada pimpinan langsung. Dengan demikian, calon karyawan itu akan dapat mengerjakan tugas-tugasnya pada jabatan bersangkutan.
              
Ø  Sebelum melakukan tes PT. Pos Indonesia mengimpormasikan bahwa calon karyawan bersedia menempati jabatan di sesuai wilayah yang telah di tentukan.

6.      Pelatihan

               Pelatihan (training) merupakan suatu proses yang sistematis untuk mengubah perilaku tertentu dari tenaga kerja agar selaras dengan pencapaian tujuan perusahaan. Pelatihan ditujukan untuk meningkatkan keahlian (skill) dan kemampuan (abilities) untuk mengerjakan tugas saat ini dan membantu tenaga kerja untuk menguasai keahlian dan kemampuan tertentu yang dibutuhkan. Sedangkan pengembangan lebih ditujukan untuk meningkatkan keahlian konseptual dan pengembangan pribadi yang dibutuhkan manajer untuk menempati jabatan yang lebih tinggi di masa mendatang.

Ø  Setelah ditempatkan calon karyawan pada posisi masing-masing PT. Pos melakukan pelatihan untuk calon karyawan. Yang mana pelatihan terdapat bagaimana karyawan dapat menyelesaikan tugas-tugas sesuai pada jabatan masing-masing.

7.      Penilaian Kerja

Ø  Setelah karyawan diterima, ditempatkan, dan dipekerjakan maka tugas manajer selanjutnya adalah melakukan penilaian prestasi karyawan. Penilaian kinerja di antaranya dilakukan untuk memberikan umpan balik kepada karyawan sebagai upaya memperbaiki kinerja karyawan dan organisasi.

Ø  PT. Pos Indonesia melakukan penilaian kinerja karyawan agar dapat menentukan langkah selanjutnya agar karyawan dapat berkerja lebih baik.
8.      Imbalan Jasa

            Imbal jasa sering kali dikaitkan dengan kompensasi dan tunjangan. Agar tenaga kerja dapat terus menerus memberikan kontribusi yang positif bagi perusahaan, tenaga kerja tersebut harus diberikan kompensasi yang sepadan atas kinerja yang telah mereka tunjukkan.

Ø PT. Pos Indonesia memberikan suatu imbalan jasa dengan bertujuan meningkatkandan memotivasikan kinerja karyawan menjadi baik.
9.      Pemberhentian

1.      Pemutusan Hubungan Kerja Sementara
Ø  PT. Pos Indonesia memberikan cuti kepada karyawan dengan alasan tertentu.

2.      Pemutusan Hubungan Kerja Permanen
Ø  PT. Pos Indonesia memutuskan hubungan kerja untuk selamanya terhadap karyawan dengan alasan usia karyawan, kinerja karyawan, terjadinya krisis moneter.




BAB III
PENUTUP

3.1.      Kesimpulan

                  Manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh tenaga kerja yang tepat sesuai dengan kebutuhan baik dari segi kuantitas maupun kualitas sehingga mempermudah dalam pencapaian suatu tujuan bersama.
Peranan manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi PT. Pos Indonesia, karena sasarannya tidak lagi terbatas pada menjamin kepatuhan para anggota organisasi kepada ketentuan-ketentuan di bidang kepegawaian, melainkan diarahkan kepada maksimalisasi kontribusi yang mungkin diberikan oleh setiap orang ke arah tercapainya tujuan organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Manajemen sumber daya manusia memiliki dua fungsi, diantaranya fungsi managerial dan fungsi operasional yang masing-masing terdiri dari mengatur, merencanakan, pengorganisasian, memimpin serta mengendalikan manusia yang merupakan asset penting bagi perusahaan. Sedangkan sebagai fungsi operasional karyawan termasuk pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja.
Untuk memperoleh, mempertahankan, dan mengembangkan sumber daya manusia yang potensial, PT. Pos Indonesia harus melakukan serangkaian proses manajemen sumber daya manusia yang dimulai dari tahap perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi, perjanjian kerja, orientasi dan penempatan, pelatihan dan pengembangan karyawan, penilaian kinerja, imbal jasa sampai dengan pemutusan hubungan kerja (PHK).



DAFTAR PUSTAKA